TANGGUNG JAWAB UMAT KRISTEN DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN KEJADIAN 1:26-28 (SUATU KAJIAN ETIS-TEOLOGI)
Keywords:
Tanggung Jawab, memelihara, Lingkungan Hidup, Kejadian 1:26-28Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa umat Kristiani mempunyai tanggung jawab menjaga lingkungan berdasarkan Kejadian 1:26-28. Dalam melakukan penelitian skripsi ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Untuk mencari jawaban atas permasalahan yang telah dijelaskan, penulis menggunakan metode penulisan kualitatif yaitu pendekatan penelitian perpustakaan (library study) yaitu kajian terhadap kitab suci khususnya Perjanjian Lama. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Teologi Biblika Kualitatif. Dimana para peneliti Teologi Biblika meneliti untuk mencari makna teks Alkitab bagi pembaca pertama (meant) dan makna faktual teks tersebut bagi pembaca masa kini (mean atau sarana). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepedulian umat Kristiani terhadap pelestarian lingkungan sangat kurang dan alam sama sekali tidak dianggap sebagai ciptaan Tuhan. Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang 'tidak etis'. Artinya manusia mengelola sumber daya alam hampir tanpa mempedulikan peran etika. Dengan demikian dapat dikatakan terjadi krisis etika atau krisis moral. Kemanusiaan kurang peduli terhadap norma-norma dan kepentingan pribadi. Etika yang dimaksud di sini bukan sekedar dalam arti luas dan umum.
References
Agustin Soewitomo Putri, Joko Sembodo, and Yusak Sigit Prabowo, “Menilik Prinsip Penatalayanan Manusia Terhadap Alam Berdasarkan Kejadian 1:26-28,” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 6, no. 2 (2022): 749–60, https://doi.org/10.30648/dun.v6i2.648.
Agustin Soewitomo Putri, Joko Sembodo, and Yusak Sigit Prabowo, “Menilik Prinsip Penatalayanan Manusia Terhadap Alam Berdasarkan Kejadian 1:26-28,” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 6, no. 2 (2022): 749–60, https://doi.org/10.30648/dun.v6i2.648.
Deane-Drummond, Teologi dan Ekologi, 19
Grets Janiadi Apner, “Gereja Eko-Misional: Sebuah Tawaran Teologi Misi Ekologi Berdasarkan Eko-Hermeneutik Terhadap Kejadian 1:27-28 dan 2:15”, Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristian. Vol 7, No. 1 (2022)
Hanny Frederik, ” Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Pengejawantahan Mandat Budaya Kejadian 1:28 Dalam Gereja Lokal”, Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 4, No.2 (2022): hal 444-461
Hengki Wijaya, “ Eksposisi Gambar Allah Menurut Penciptaan Manusia Berdasarkan Kejadian 1:26-28: hal 2-8 Silva S. Thesalonika Ngahu, “ Mendamaikan Manusia Dengan Alam: Kajian Ekoteologi Kejadian 1:26-28”, Jurnal Teologi Kristen Vol. 2,No.2 (2020): hal 82
Kalis Stevanus, “Pelestarian Alam sebagai Perwujudan Mandat Pembangunan: Suatu Kajian Etis-Teologis”, KURIOS Vol. 5, No. 2 (2019): hal 94-108
Marianus Patora, “ Peranan Keristenan dalam Menghadapi Masalah Ekologi”, Jurnal Teruna Bhakti . 1,No.2 (2019), 120-124
Markus Meran, “Ensiklik Laudato Si, "Jurnal Masalah Pastoral 4, no. 1 (2016): hal 21.
Robert P. Borrong, Etika Bumi Baru, BPK Gunung Mulia. (Jakarta, 2012). hal 90.
Robert P.Borrong, Etika Bumi Baru, BPK Gunung Mulia. (Jakarta, 2003). hal 50.
Sabda Budiman and Enggar Objantoro, “Tanggung Jawab Kekristenan Terhadap Lingkungan Hidup” GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies Vol 1, no. 2 (2022): hal 106–23.
Silva S. Thesalonika Ngahu, “ Mendamaikan Manusia Dengan Alam: Kajian Ekoteologi Kejadian 1:26-28”, Jurnal Teologi Kristen Vol. 2,No.2 (2020): hal 82
Tesalonika Ngahu, “ Mendamaikan Manusia Dengan Alam”, Kajian Ekoteologi Kejadian 1:26-28, Vol 2 No.2 (2020). 78.
Tesalonika Ngahu, “ Mendamaikan Manusia Dengan Alam”, Kajian Ekoteologi Kejadian 1:26-28, Vol 2 No.2 (2020). 78.