PENGELOLAAN MANAJEMEN WISATA RELIGI DI TARUTUNG (Studi Kasus: Salib Kasih Tarutung)

Authors

  • Meilani Lida Siahaan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Pernando Panjaitan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Yestin Harefa Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Keywords:

Salib Kasih, Wisata Religi, Manajemen Wisata

Abstract

Salib Kasih adalah sebuah objek wisata rohani Kristen yang terletak di Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Wisata rohani ini dibangun untuk mengenang jasa misionaris agama Kristen asal Jerman, Ingwer Ludwig Nommensen, yang memulai misinya di tanah Batak. Salib Kasih memiliki luas area 7,00 km2 dan memiliki fasilitas yang memadai seperti ruang doa, parkir, souvenir, dan toilet. Pengelolaan manajemen wisata religi di Salib Kasih menjadi perhatian dalam studi ini. Manajemen wisata religi di Salib Kasih dilakukan oleh pemerintah setempat dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai pengelola. Pemerintah setempat memfasilitasi pengelolaan wisata ini dengan memberikan dukungan dana dan teknis agar Salib Kasih dapat dijaga dan dikelola dengan baik. Pengelolaan wisata religi di Salib Kasih dilakukan dengan beberapa strategi manajemen, diantaranya yaitu promosi, pengembangan produk wisata, pengembangan fasilitas, dan pelatihan sumber daya manusia. Strategi promosi dilakukan dengan memasarkan objek wisata ini melalui berbagai media seperti brosur, spanduk, dan website resmi Salib Kasih. Pengembangan produk wisata dilakukan dengan menghadirkan berbagai kegiatan di Salib Kasih, seperti retret, seminar, dan acara keagamaan lainnya. Pengembangan fasilitas dilakukan dengan memperbaiki sarana dan prasarana wisata yang ada, seperti toilet dan tempat parkir. Pelatihan sumber daya manusia dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat sekitar sebagai pengelola wisata di Salib Kasih. Dalam pengelolaan manajemen wisata religi di Salib Kasih, dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah setempat, masyarakat sekitar, dan pengunjung objek wisata tersebut. Dengan kerjasama yang baik, Salib Kasih dapat dijaga dan dikelola dengan baik sehingga menjadi tempat wisata yang menarik dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Sebagai objek wisata rohani Kristen yang penting di Tapanuli Utara, Salib Kasih memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

References

Chotib, M., 2015. Wisata Religi di Kabupaten Jember. Jurnal Fenomena, 14, pp.206-225.

Helda, D., 2016. Realitas Pembangunan Pariwisata Candi Muaro Jambi (Doctoral Dissertation, Universitas Andalas).

Karyono, A.H. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.

Kausar, D. and Zilberg, J., 2013. Community Based Tourism and Conservation in Muarajambi Temple, Indonesia. Tourism and the Shifting Values of Heritage, National Tapei University, Tapei.

Kodhyat, H. (1996). Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Kusmayadi and Sugiarto, Endar. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Marpaung, H. (2002a). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.

Marpaung, H. (2002b). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.

Middleton, V.T.C. (1989). Tourism in Indonesia. In J.J. Richardson & D.S. Fluker (Eds.), Tourism in Indonesia: A guide for students (pp. 50-66). Melbourne: Oxford University Press.

Pendit, N. (2003). Panduan Dasar Pariwisata. Jakarta: Gramedia.

Rangkuti, F., 1998. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabet.

Downloads

Published

2023-05-30

How to Cite

Meilani Lida Siahaan, Pernando Panjaitan, & Yestin Harefa. (2023). PENGELOLAAN MANAJEMEN WISATA RELIGI DI TARUTUNG (Studi Kasus: Salib Kasih Tarutung). Jurnal Pendidikan Sosial Dan Humaniora, 2(2), 11693–11711. Retrieved from https://publisherqu.com/index.php/pediaqu/article/view/281

Most read articles by the same author(s)