RESILIENSI BERBASIS MAZMUR 27:10: STUDI KASUS MS. X YANG MENGALAMI BROKEN HOME
Keywords:
resiliensi, Mazmur 27:10, broken home, trauma keluarga, spiritualitasAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip resiliensi berbasis Mazmur 27:10 dalam membantu individu yang mengalami dampak psikologis akibat broken home. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap Ms. X, seorang mahasiswi teologi yang mengalami perpecahan keluarga karena perselingkuhan ayahnya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Fokus utama terletak pada makna spiritual dari Mazmur 27:10, khususnya istilah Ibrani ye’asefeni, yang berarti “mengumpulkan” atau “melindungi,” sebagai simbol penyertaan Tuhan dalam masa kehilangan dan penolakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi spiritual berdasarkan Mazmur ini memberikan kekuatan batin, harapan, dan pemulihan emosional pada Ms. X. Penelitian ini menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam membangun ketahanan diri individu terhadap trauma keluarga.
References
Amato, P. R. (2000). The Consequences of Divorce for Adults and Children. Journal of Marriage and Family, 62(4), 1269-1287.
Masten, A. S. (2001). Ordinary Magic: Resilience Processes in Development. American Psychologist, 56(3), 227-238.
Reivich, K., & Shatté, A. (2002). The Resilience Factor. Broadway Books.
Sari, S. M., & Ningsih, Y. T. (2020). Hubungan Peer Support dengan Resiliensi pada Remaja Broken Home. Jurnal Psikologi, 10(2), 123-131.
Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.