PERSPEKTIF JEMAAT GKPPD TUHTUHAN TENTANG MENGAMPUNI PASCA KONFLIK PEMBONGKARAN GEREJA
Keywords:
Pengampunan, Konflik Agama, GKPPD TuhtuhanAbstract
Penelitian ini berjudul Perspektif Jemaat GKPPD Tuhtuhan tentang Pengampunan Pasca Konflik Pembongkaran Gereja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pandangan jemaat terkait pengampunan setelah peristiwa pembongkaran gereja yang terjadi pada tahun 2015 di Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 jemaat GKPPD Tuhtuhan yang mengalami langsung dampak konflik tersebut. Selain itu, observasi lapangan dilakukan untuk memahami lebih dalam kondisi sosial dan spiritual jemaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar jemaat telah berhasil mengampuni pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembongkaran gereja. Pengampunan dalam konteks ini dianggap sebagai langkah penting dalam menciptakan kedamaian dan memulihkan hubungan sosial. Namun, masih terdapat jemaat yang mengalami kesulitan dalam mengampuni, terutama karena rasa ketidakadilan yang masih ada. Proses pengampunan bagi mereka yang belum bisa memaafkan memerlukan dukungan spiritual dan sosial dari komunitas gereja. Pengampunan tidak hanya dipandang sebagai tindakan pribadi, tetapi juga sebagai upaya kolektif untuk membangun kembali keharmonisan antarumat beragama di Aceh Singkil. Jemaat yang sudah mengampuni menyatakan bahwa pengampunan membantu mereka melepaskan beban emosional dan memulihkan hubungan dengan Tuhan. Meski demikian, pembangunan kembali gereja yang belum terwujud menjadi salah satu kendala utama bagi sebagian jemaat dalam proses pengampunan secara penuh. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya peran gereja dalam mendukung proses rekonsiliasi pasca-konflik. Ajaran Kristen tentang kasih dan pengampunan terbukti memainkan peran signifikan dalam membantu jemaat mengatasi trauma dan memulihkan relasi. Di sisi lain, pentingnya keadilan juga diakui sebagai bagian integral dalam proses pengampunan yang berkelanjutan. Pengampunan diakui sebagai landasan utama untuk rekonsiliasi, namun membutuhkan waktu yang bervariasi untuk setiap individu. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang serta membantu gereja dan masyarakat dalam memahami pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi dalam konteks konflik agama. Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi praktis dalam upaya menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah Aceh Singkil.
References
T Bahagia Kesuma Sri Rahmah,Mawardi, “Perkembangan Agama Kristen Di Aceh Singkil 1930-2021,” Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah 6 (2023): Hal 206.
Haidlor Ali Ahmad, “Resolusi Konflik Keagamaan Di Aceh Singkil Dalam Perspektif Budaya Dominan,” Multikultural & Multireligius 15 (2016): hal 3.
Bagas Berutu, “Wawancara,”.
Johny Christian Ruhulessin, “Konflik Dan Rekonsiliasi Antarjemaat: Sebuah Analisis Teologis,” Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 7 (2021): Hal 329.
Johny Christian Ruhulessin. Hal 330.
Donald Guthrie, “Teologi Perjanjian Baru 3” (Jakarta:BPK Gunung Mulia 2009), 167.
Jonson Saragih, “Pengampunan Dalam Perspektif Teologi Kristen Dan Implikasinya Dalam Kehidupan Sosial,” Teologi Indonesia 17 (2019): 123–35.
Winarno Gora, “Aplikasi Nilai-Nilai Kasih Dan Pengampunan Dalam Kehidupan Berjemaat,” Teologi Dan Pelayanan 10 (2020): 56.
Haidlor Ali Ahmad, "Resolusi Konflik Keagamaan di Aceh Singkil dalam Perspektif Budaya Dominan," Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol. 15 No. 3 (Harmoni, September - Desember 2016).
Sri Rahmah, Mawardi, T. Bahagia Kesuma, "Perkembangan Agama Kristen di Aceh Singkil 1930-2021," HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2018). Hal 3.
Jhon W. Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran Edisi Keempat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019). Hal 245.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada GP Press, 2009).
Danik Astuti Lumintang Stevri Indra Lumintang, Theologia Penelitian & Penelitian Theologis Science-Ascience Serta Metodologinya (Jakarta: Geneva Insani Indonesia, 2016).
Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran Edisi Keempat. Hal 4-5.
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Diantara Lima Pendekatan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015). Hal 122.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.
Ade Heryana, “Informan Dan Pemilihan Informan Dalam Penelitian Kualitatif,” 2018.
Sugiyono S, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2013), 58.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal 122
Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran Edisi Keempat. Hal 254.
Creswell John W, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran (Pustaka Pelajar, 2016). Hal 254.
Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran Edisi Keempat. Hal 255.
Creswell John W, Research Design Pendekatan Kuantitatif, Dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). Hal 4.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal 139.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Hal 73-74.