MERETAS MAKNA PUASA BAGI ORANG PERCAYA MENURUT (MATIUS 6:16-18)
Keywords:
Makna Puasa; orang percaya; Matius 6:16-18Abstract
Puasa, sebagai praktik spiritual yang ditemukan dalam berbagai tradisi keagamaan, memiliki dampak mendalam pada kehidupan orang percaya. Artikel ini menggali makna puasa berdasarkan ajaran Kitab Matius 6:16-18, yang menyoroti ajaran Yesus tentang puasa dalam konteks hubungan pribadi dengan Allah. Studi ini bertujuan untuk memahami signifikansi spiritual puasa dalam tradisi Kristen dan meretas maknanya bagi orang percaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks untuk mengeksplorasi Matius 6:16-18 sebagai landasan konseptual. Hasil analisis menyoroti aspek penting dalam ajaran Yesus tentang puasa, termasuk niat tulus, pengorbanan pribadi, dan pengalaman yang mendalam dengan Allah. Artikel ini juga menjelaskan bagaimana praktik puasa dapat menjadi sarana transformasi spiritual, meningkatkan koneksi rohaniah, dan mendalami pengertian akan ketergantungan pada Allah. Melalui pemaparan dan analisis Matius 6:16-18, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang arti puasa dalam konteks kehidupan orang percaya. Implikasi praktis dari temuan ini dapat membantu memandu orang percaya dalam melibatkan diri secara bermakna dalam praktik puasa, serta memperkaya pengalaman spiritual mereka dalam hubungan pribadi dengan Allah.
References
Kingsbury, Jack Dean. Injil Matius Sebagai Cerita: Berkenalan Dengan Narasi Salah Satu Injil. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2004.
Marfianto, Tri. “Kajian Semiotika Pada Ornamen Kekristenan Di Gereja Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin (Analisis Charles Sanders Peirce)” (2023).
Pfeiffer, Charles, and Everett Harrison. The Wycliffe Bible Commentary. Moody Publishers, 1962.
Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo, 2010.
Stott, John. Khotbah Di Bukit. Literatur Perkantas Nasional, 1985.
Talan, Yesri. Pola Dasar Hidup Kristen: Kajian Teologis Terhadap Khotbah Yesus Di Bukit. PERMATA RAFFLESIA, 2020.
“Alam, B. P. P., & Pieter, I. Y. A. (2023). Memahami Fenomena Konten Sedekah Dalam Perspektif Matius 6: 1-4. Media: Jurnal Filsafat Dan Teologi, 4(2), 105-124.” (n.d.).
“Ariyanto, M. D., Mahmud, A., & Wijayanti, T. Y. (2012). Konsep Puasa Dalam Agama Protestan.” (n.d.).
“Biarlah Hanya Tuhan Sendiri Yang Mengetahui Apa Yang Kita Lakukan Dan Dia Akan Memberikan Upah Yang Pantas. Maksud Yesus Dari Khotbah-Nya Di Bukit Mengenai Berpuasa Agar Menunjukkan Bahwa Orang Kristen Tidak Boleh Berpuasa Untuk Dilihat Orang Lain.” (n.d.).
“Christianto, V. (2014). MUTIARA DI LADANG.” (n.d.).
“Halim, I. (2021). Sang Penginjil Jalanan: Kisah Penjala Manusia Yang Memenangkan Banyak Jiwa. PBMR ANDI.” (n.d.).
“Ketergantungan Pada Tuhan Memungkinkan Kita Untuk Mengarahkan Hati, Pikiran, Dan Tindakan Kita Kepada Apa Yang Dikehendaki Oleh-Nya, Bukan Hanya Berdasarkan Keinginan Atau Kepentingan Pribadi.” (n.d.).
“Lepa, R., Hartono, T., Adijanto, H., Wasugai, A., Sinauru, R., Mamahit, H., ... & Walean, J. (2022). Paradigma Spiritualitas Kristen Di Era 5.0. Penerbit Andi.” (n.d.).
“Patandean, Y. E., & Hermanto, B. W. (2019). Tema-Tema Theologis Khotbah Yesus Di Bukit Dalam Injil Matius 5: 1-7: 29. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 3(2), 123-135.” (n.d.).
“Talan, Y. (2020). Pola Dasar Hidup Kristen: Kajian Teologis Terhadap Khotbah Yesus Di Bukit. PERMATA RAFFLESIA.” (n.d.).
“Tanihardjo, P. B. (2021). Integritas Seorang Pemimpin Rohani. PBMR ANDI.” (n.d.).
“Wijaya, H. (2018). Khotbah Untuk Pendidikan Warga Jemaat. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.” (n.d.).
“Willard, D. (2020). The Great Omission (Pengabaian Agung): Merebut Kembali Pengajaran Penting Yesus Tentang Pemuridan. Literatur Perkantas Jatim.” (n.d.).