ANALISIS KESETIAAN DAN KETEGUHAN IMAN JANDA BATAK DI DESA GONTING : DALAM TEOLOGI PENGHARAPAN (KEBERTAHANAN)
Keywords:
Analisis Kesetiaan; Keteguhan Iman; Janda Batak; Desa GontingAbstract
Setiap orang ingin memiliki keluarga yang lengkap dan utuh. Keluarga yang utuh biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang tinggal bersama dan berinteraksi satu sama lain dalam rumah tangga, serta bertanggung jawab sebagai anggota keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan fokus pada analisis keteguhan iman dan pengharapan. Pendekatan penelitian adalah fenomenologi untuk mendalami atau menganalisis bagaimana kesetiaan dan keteguhan iman para janda batak( na mabalu) dalam konteks Teologi pengharapan( kebertahanan). Nasib perempuan menyandang gelar janda setelah kematian suaminya harus dijalani oleh perempuan Batak Toba di Desa Gonting dalam menanggung rasa sakit, pilu, sepi, sedih, dan pahit. Perempuan batak yang sudah menjanda “namabalu” di Desa Gonting memiliki kesetiaan dan keteguhan iman yang kuat, meskipun menghadapi banyak tantangan setelah kehilangan suami mereka. Meskipun menderita dan merasa terpuruk, mereka tetap berjuang untuk membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan pengabdian. Ketiga informan yang menjadi subjek penelitian menunjukkan bagaimana mereka menjalani kehidupan sebagai janda dengan berbagai tantangan, baik secara ekonomi maupun emosional.
References
“Kebertahanan Janda Kristen Batak Toba Dalam Hidup Menjanda Setelah Cerai Mati Dan Cerai Hidup.” Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 6 (2020): 380–83.
Megawaty, Herna, Lyus Waruwu, and Robert Sitio. “ANALISIS KETEGUHAN IMAN DAN PENGHARAPAN PEREMPUAN KRISTEN BATAK TOBA ‘NA MABALU’ DALAM MEMPERJUANGKAN ANAK-ANAKNYA.” SESAWI: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 5, no. 1 (2023): 119–32.







