KODE ETIK GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME
Keywords:
Kode Etik Guru,Meningkatkan profesionalismeAbstract
Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara. Pedoman tersebut diharapkan nantinya bisa membedakan perilaku baik atau buruk seorang guru, memilah-milah mana saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Keberadaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat. Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Fungsi kode etik seperti itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Gibson dan Mitchel ( 1995), yang lebih menekankan pada pentingnya kode etik tersebut sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggung jawaban jika ada anggota profesi yang bertindak diluar kewajaran sebagai seorang profesional. Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dengan teman sejawat, peserta didik, pemimpin, masyarakat, dan dengan misi tugasnya. Jalinan hubungan tersebut dilakukan untuk kepentingan perkembangan siswa secara optimal, secara jelas hubungan itu diatur oleh kode etik.
References
Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 4 Nomor 2 Nopember 2016 ISSN(p) 2089-1946& ISSN(e) 2527-4511 Hal. 292 – 292
Lillie, William. An Introduction to Ethics. New York : Barnes and Noble, 1996. Mansor (al), Ansory. Jalan Kebahagiaan yang Diridhai. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Oesma, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992. Pantiwati. Upaya Peningkatan Keprofeionalan Guru Melalui Program Sertifikasi Guru Bidang Studi. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang, tt Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Suprvisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.Administrasi Pendidikan. Yogyakarta: Mutiara, 1984. Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Edisi I. Jakarta : Rajawali, 1992. Soetjipto & Kosasi, Raflis. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Soetomo. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional, 1993.
Soetopo, Hendiyat., & Soemanto, Wasty. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, tt. Subagyo. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang : IKIP Semarang Press, 2002.
Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Dunia, 1989.
Sutomo. Profesi Kependidikan. Semarang : IKIP Semarang Press, 1998. Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik/ Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Edisi I. Jakarta: Rajawali, 1989. Vembriato, ST. Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita, 1984