PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI PEMIMPIN TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN PESERTA DIDIK
Keywords:
Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Kristen, Pemimpin, Pertumbuhan Iman Peserta DidikAbstract
Seorang guru yang mengajar karena panggilan jiwanya, ada misi untuk mengantarkan anak didiknya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual dan sosial. Guru yang mengajar dengan mental seorang pembimbing sekaligus pengasuh, bukan dengan mental tukang teriak untuk mendapat upah, akan tetapi mampu menyediakan cadangan energi agar tetap lembut menghadapi murid yang membuat kening berkerut.[1] Dalam karangan ini, penulis fokus membahas tentang pentingnya profesionalitas guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pemimpin dalam pertumbuhan iman peserta didik. Tugas guru Agama Kristen tidak hanya sekadar mengajar tetapi juga pemimpin bagi muridnya. Tugas guru agama Kristen adalah kompleks sehingga memungkinkan kepemimpinannya lebih fokus pada konsep pelayanan yang membawa muridnya lebih disiplin dan berkualitas. Guru agama Kristen sebagai pemimpin yang melayani adalah memberikan waktu, tenaga, pikiran dan kehidupannya sebagai pendidik.[2] Guru agama Kristen yang berkualitas mampu memimpin muridnya dengan kepemimpinan teladan dan kasih. Karakter yang terbentuk akan mewarnai kehidupan dan aktifitas siswa baik di rumah maupun di sekolah. Guru Pak memiliki peranan yang penting untuk menghasilkan karakter siswa yang baik dan spesiifik.
[1] Dorlan Naibaho M.Pd.K, Kode Etik Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen, (Jawa Tengah: Pena Persada), hlm. iii
[2] Telaumbanua Arozatulo, Profil Guru Agama Kristen sebagai Pemimpin yang Melayani, No. 1, Agustus 2020 (Sumatera Utara: Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Misi, 2020), hlm. 48.
References
Alkitab., Lembaga Alkitab Indonesia. (2006). Jakarta.
Antony A. Hoekema, Diselamatkan Oleh Anugerah, (Surabaya: Momentum, 2006)
Brian J. Bailey, Pilar-Pilar Iman, (Jakarta: Voice Of Hope, 2005)
Budiman, M. R. (2021). Kompetensi Dan Profesionalisme Profesi Keguruan. Seri Publikasi Pembelajaran.
Dorlan Naibaho, M.Pd.K (2021). Kode Etik & Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen. Jakarta Tengah: Pena Persada.
Eims, L. (1982). doa bukan sedar kata-kata. Jakarta: Gandum Mas.
Enklaar, H. d. (2005). Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hutagaol, A. (2010). Memimpin Seperti Yesus. Malang: Gandum Mas.
Jauhari, A. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Muhson, A. (2004). Meningkatkan profesionalisme guru: sebuah harapan. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 2.
Nainggolan, J. M. (2006). menjadi guru Agama Kristen. Bandung: Generasi Info Media.
Nainggolan, J. M. (2010). Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung: Bina Media Informasi.
Samosir, R. (2019). Guru Pendidikan Agama Kristen Yang Profesional. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan, 64-68.
Singgih D. Gunarsa dan Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk membimbing, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007)
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. (2010). Jakarta: Sinar Grafika.
W. S. Winkel dan M. M. Sri Hastuti, Bimbingan dan konseling, (Yogyakarta: Media abadi, 2004)