PENELITIAN PSIKOLOGI ANAK REMAJA (SMA) SEBAGAI PEMBINAAN ETIKA DAN KARAKTER MEREKA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK)
Keywords:
Etika, Karakter, dan Pendidikan Agama Kristen.Abstract
Artikel ini membahas tentang psikologi anak remaja sekaligus memberikan pembinaan terhadap etika dan karakter mereka untuk membentuk seorang individu yang memiliki kepribadian baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian ini digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersebunyi, untuk memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Menjadi remaja yang telah bersekolah atau mendapatkan pendidikan tentu harus memiliki perilaku dan kebiasaan yang positif. Karena dengan berprilaku yang baik tentu suah membuktikan bahwa individu tersebut memiliki etika yang baik pula. Oleh sebab itu, hal ini sangat penting untuk di prioritaskan saat ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dan karakter adalah hal yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain, hal ini dapat terlihat ketika seorang invididu telah memiliki etika yang baik maka ia pun akan berkarakter yang baik. Peran dan tugas yang harus dijalankan oleh guru Pendidikan Agama Kristen adalah membawa setiap peserta didik agar dapat memahami setiap ajaran kristiani, agar individu tersebut terbentuk dengan etika dan karakter yang baik dan menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari, dimana setiap peserta didik akan dibekali dengan nilai dan norma untuk melengkapi mereka menjadi individu yang memiliki karakter dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran dan perintah Tuhan dan tinggal dalam Yesus Kristus melalui kebenaran firman-Nya. Pembinaan merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada penanaman nilai-nilai sosial pada diri peserta didik. Menurut pendekatan ini, tujuan pendidikan nilai adalah diterimanya nilai-nilai sosial tertentu di kalangan siswa. dan perubahan nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan. Dalam proses ini kondisi psikologis siswa juga harus dipelajari, hal ini penting karena mempengaruhi perkembangan psikologis siswa.
References
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia,( Jakarta: Raja Grafindo, 2012).
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 309.
Donald Guthrie, “Teologi Perjanjian Baru 1”, (Jakarta:Gunung Mulia, 2015) hal 79.
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group (2006), cet. Ke-1, h. 5.
Fajri, Pendidikan karakter, (Jakarta: As@-Prima Pustaka, 2012), hal. 63
Hardi Budiyana, “Dasar-dasar Pendidikan Agama Kristen”, (Solo:Berita hidup seminary) hal. 4.
K. Bertenz, Etika, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 22
Maksudin.PendidikanKarakterNon-Dikotomik (Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2013), h.3
Mamik. (2015). Metode Kualitatif. Jl Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher
Masnur Muslich. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan KrisisMultidimensional (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), h.84
Muchlas Samani & Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011), h.43
Sofyan S Harahap, Op Cit, h. 15