PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SESUAI KETELADANAN YESUS KRISTUS
Keywords:
Profesionalisme, Keteladan, PAKAbstract
Guru agama Kristen memiliki peran dan tugas yang sangat kompleks dalam membina jemaat secara profesional. Selain Profesional ,guru PAK diharapkan dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya,baik dari perbuatan maupun perkataan. Selain teladan bagi murid-muridnya guru PAK juga harus mampu meneladani Yesus Kristus di dalam hidupnya.Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang memaknai Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen Sesuai Keteladanan Yesus Kristus. Adapun penelitian yang dilakukan dalam pembahasan ini adalah penelitian dengan menggunakan metode literatur. Guru Pendidikan Agama Kristen tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga pengasuh dan pembina, pendidik yang menyampaikan Injil bukan hanya dalam bentuk pengajaran tetapi terlebih dalam hal keteladanan yang dinampakkan dalam hidupnya. Guru Pendidikan Agama Kristen juga harus menyadari bahwa dirinya masih tetap belajar, juga dalam bermain sehingga ia sementara membuka diri bagi didikan Allah dan meneladani Kristus dalam mengajarguru pendidikan agama Kristen harus hadir sebagai seorang wakil Allah yang terus memacu dirinya untuk terus optimal dalam menjalankan profesinya, sehingga banyak orang boleh mengenal Kristus melalui hidup guru tersebut. Guru pendidikan agama Kristen harus profesional dan harus mencontohkan kehidupan Kristus bagi peserta didik
References
Hasudungan, R. (2020). Pengantar Pendidikan Agama Kristen. Yogyakarta: Andi.
Munte, B. (2016). PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. HKBP Nommensen, 126-128.
Naibaho, D. (2021). Kode Etik Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen. Purwokero Selatan: Cv.Pena Persada.
Simanjuntak, R. (n.d.). MEMAKNAI PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MASA KINI. T e o l o g i S A N C T U M D O M I N E, 28-30.
Telaumbanua, A. (2020). Profesionalisme Guru Agama Kristen dalam Membina Jemaat. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 20-23.